SOLOK KOTA - Dalam upaya meningkatkan pengawasan partisipatif pada Pilkada, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Republik Indonesia menggelar kegiatan sosialisasi organisasi pengawas Pemilu bagi stakeholder. Acara ini berlangsung pada Sabtu, 5 Oktober 2024.
Kegiatan yang digelar di Premiere Hotel Syariah itu dihadiri dsn dibuka langsung oleh Anggota Bawaslu Provinsi Sumatera Barat Muhammad Khadafi Hadir Ketua Bawaslu Kota Solok Rafiqul Amin, S.Pd.I, M.Pd, dan Anggota Bawaslu Kota Solok Ilham Eka Putra, SE, MM, Eka Rianto, M.Pd, serta Sekretaris Bawaslu Kota Solok Agustin Melta, S.Sos.
Baca juga:
Tony Rosyid: Siapa Pasangan Ideal Anies?
|
Sebagai pemateri, dihadirkan sejumlah narasumber yang berkompeten dalam bidang kepemiluan untuk memberikan wawasan dan pengetahuan kepada para peserta.
Adapun narasumber yang hadir dari akademisi yang aktif dalam pengamatan Pemilu serta penyelenggara Pemilu diantaranya Dosen UMMY Solok Zona Rida Rahayu dengan materi mengangkat tema Peran Perguruan Tinggi dalam Optimalisasi Kerja Kelembagaan Bawaslu, Muhammad Taufik seorang Dosen yang juga menjabat sebagai TPD DKPP RI Provinsi Sumbar dengan materi Peran Bawaslu Dalam Mewujudkan Pemilu Berintegritas, dan Tommy F Sumakul Akademisi (Dosen) Fakultas Hukum Universitas Sam Ratulangi dengan judul pembahasan Etika Pengawasan Pemilu Dalam Kebutuhan Penguatan Organisasi Bawaslu.
Dalam arahannya, Anggota Bawaslu Provinsi Sumbar, Muhammad Khadafi menegaskan pentingnya peran serta masyarakat dalam pengawasan Pemilu, terlebih kaum muda, mahasiswa.
Dia menekankan bahwa tujuan utama dari kegiatan sosialisasi ini adalah, agar para peserta yang diundang dapat berperan aktif dalam “membumikan” konsep pengawasan partisipatif di lingkungan masing-masing.
“Output dari kegiatan ini adalah agar peserta yang hadir mampu membawa semangat pengawasan partisipatif ke dalam komunitas dan lingkungan mereka. Pengawasan Pemilu tidak hanya tanggung jawab lembaga pengawas, tetapi juga melibatkan seluruh elemen masyarakat, ” ujar Khadafi.
Dia juga menekankan bahwa partisipasi aktif masyarakat dalam mengawasi jalannya pemilihan umum akan sangat berdampak pada kualitas Pemilu yang lebih bersih dan transparan.
“Materi dan hasil diskusi dari giat ini nantinya diharapkan dapat disampaikan mulai dari keluarga hingga ke masyarakat yang lebih luas, termasuk organisasi maupun stakeholder lainnya, ” tambahnya.
Muhammad Khadafi menjelaskan bahwa Bawaslu berharap informasi yang didapatkan dari narasumber nantinya dapat disebarluaskan ke masyarakat, sehingga masyarakat semakin memahami pentingnya peran mereka dalam proses pengawasan Pemilu.
“Dengan adanya informasi yang disampaikan oleh para narasumber, diharapkan pada Pilkada 27 November 2024 mendatang, partisipasi masyarakat dalam mengawasi jalannya Pemilihan kepala daerah akan meningkat, ” ujarnya.
Menurutnya, peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengawasan Pemilu merupakan salah satu kunci utama untuk memastikan pemilihan yang jujur, adil, dan bersih.
“Dengan adanya pengawasan partisipatif, diharapkan masyarakat khususnya pemuda tidak hanya menjadi saksi, tetapi juga menjadi penggerak perubahan dalam menjaga integritas Pemilu, ” sebut Khadafi.
Terlebih dengan keterlibatan anak muda, yang diharapkan membantu tugas-tugas pengawasan selain secara manual, juga melalui media sosial dalam berbagai platform.
Menurut Khadafi, kegiatan ini dilakukan masif di seluruh daerah di Sumbar.
"Hari ini di 2 tempat, Kota Padang dan Kota Solok. Kemudian di tingkat Kecamatan juga dilakukan hal yang sama sesuai segmen audiens yang dihadirkan. Yang pasti tujuan kita atas kegiatan ini, bagaimana semua pihak melakukan kegiatan pemilihan kepala daerah ini, siapa saja pihaknya, bisa calon, pemilih maupun stakeholder lain untuk mematuhi peraturan perundang-undangan dan bersama-sama kita hindari, kita jauhi serta hilangkan politik uang itu, " pungkasnya.
Sementara itu Ketua Bawaslu Kota Solok Rafiqul Amin menyampaikan ungkapan terima kasih kepada Bawaslu RI dan Provinsi, dimana pada hari ini Bawaslu bisa bersama-sama dengan mahasiswa dalam peningkatan pengawasan partisipatif, yang artinya menjadi suatu tambahan kekuatan.
"Kami berharap, melalui kegiatan ini pemuda dan mahasiswa bersama-sama peduli dengan pemilihan kepala daerah yang tahapan prosesnya sedang berlangsung, dengan ikut serta dalam pengawasan partisipatif, guna mengawasi setiap proses pemilihan ini, " ujar Rafiq.
Kegiatan diikuti oleh lebih kurang 300 orang, yang didominasi oleh para pemuda-pemudi mahasiswa di perguruan tinggi yang ada di Kota Solok, Organisasi Kepemudaan serta stakeholder dari organisasi lainnya. (Amel)